Part 28 -- Up and down menelusuri delta Sungai 6 negeri, Sungai Mekong (paruh pertama)

Wednesday, July 8, 2015

Dengan kecepatan tinggi ala pembalap Formula 1, Nguyen berusaha untuk mengejar bus yang 'sebenarnya' yang pergi ke Sungai Mekong. Dia udah telpon sopirnya sih, dan janjian buat ketemu di satu titik. Dan tebak, dimana titik ketemunya? Di depan hostel BSI. Ya elahhh. Itu mah bukan ngejar namanya... Tapi mesti harus cepet-cepet juga supaya gak memicu amukan penumpang bus yang diputer-puterin. At least, baguslah mas Nguyen ini bertanggung jawab sama customernya. Hehe.

Kecapekan semalem disambung sama serangan panik pagi ini udah membuat mental gua capek. Pemandu wisata di bus ini juga ngomongnya pake skrip (contekan) dan cuek bebek mau ada yang ngedengein atau ngerti gak ngerti kek. Yang penting dia ada keluar suara. Alhasil. Gua tidur aja deh di bus.

Sejam atau lebih, kami nyampe di sebuah desa di bantaran sungai Mekong yang legendaris itu. Suguhan pertama, kami diperlihatkan hasil bumi yang melimpah di wilayah itu. Ada juga 'atraksi' memanen madu, dimana tawonnya berkeliaran dan meykinkan bahwa kita gak bakal disengat. Hmm. Menarik. Sambil mata sayu bin beler. Aku nyoba aja merogoh sarang itu dan mencicip madu yang berlumuran di jemariku. Mantap. Madu asli... Dan beneran gak ada yang menyengat. Emang gitu sih kalo travelling selama itu oke dan syah, cobain aja. Sesekali seumur hidup. Heheh. Kece lah. Abis itu kami dapet traktiran jajanan tradisional Vietnam sama teh legendaris yang bisa bikin awet muda (bahhh... Teh macam mana pula itu? Kayaknya emang udah obsesi bangsa Asia yah, kalo gak pengen putih mengkilap, pengennya awet muda).

Pas udah disajikan di meja, sruput... Rasanya maknyus. Bener-bener seger dan bikin nagih. Disajikan hangat. Semeja denganku adalah pasangan Rusia. Lumayan nih buat nyoba dikit-dikit cas cis cus gavaryu pa Ruski alias sepik sepik bahasa Rusia. Dan well accepted. So, sejauh ini Delta Mekong Trip ini mengantongi 4 skor positif dari gua. Ditambah lagi hawanya enak, sejuk dan asli pedesaan Vietnam banget. Selama menikmati kudapan dan minuman tradisional Vietnam, kami juga dapet suguhan tembang-tembang live Vietnam oleh para 'sesepuh'. Kali ini beda sama musik Pop loh ya yang kayak barongsai plus drum sama simbalnya. Kali ini pake kecapi Vietnam dengan suara yang superrrr melow. Enjoyable!

Selesai pertunjukan dan sebagainya, kami kasih tips buat para penampil. Ya lah bro/sis, kalau urusan ini sih gak usah terlalu irit. Setiap dong yang kita kasih pasti berarti buat mereka, secara mungkin itulah sumber utama pendapatan mereka. Saatnya caoo, lanjut ke tujuan wisata Mekong River selanjutnya... yaitu jalan-jalan menuju "dermaga" perahu tongkang Vietnam di anak sungai Mekong.
Nah, diperjalanan, dengan antusias dan semangatnya sang pemandu wisata itu 'memamerkan' keunikan tanaman-tanaman khas Vietnam. Hmm.. Ada jambu air, manggis, kelapa, pisang, pohon cokelat... Rrrr. Terus gua harus bilang wow, gitu? Wakaka. Keles nian bagian ini. Selanjutnya, maen kayak di anak sungai Mekong. Yang ini juga poin 1 plus dan poin1 minus dari gua.
Di part selanjutnya yah...

0 comments:

Post a Comment