Part 22--- Terowongan Chu Chi yang mencengangkan

Wednesday, July 8, 2015

Alkisah setidaknya ada dua bangsa yang belum beruntung untuk menaklukan bangsa Vietnam: Amerika dan Mongolia. Dua karakter yang dimiliki bangsa Viet membuat mereka gak bisa dikalahkan gitu aja. Mereka super ulet dan gak mau nyerah dengan keaadaan sekitar. Kedua, mereka selalu maen taktik. Ingat kan film Red Cliff, dengan Zu Ghe Liangnya yang mahir dalam strategi perang. Begitu juga ahli perang Vietcong dalam menggunakan sistem terowongan ini. Supaya lebih seru, di edisi kali ini, gua akan mengajak bro/sis buat menelusuri terowongan perang  ini dengan:
10 Fakta mencengangkan dari Terowongan Chu Chi versi gua sejauh pengamatan gua selama di sini yah:
1. Terowongan ini di bangun belasan tahun sebelum perang Vietnam
Menurut informasi yang gua dapat pas baru masuk kawasan terowongan, sebenarnya terowongan ini gak dibangun sengaja untuk perang Vietnam tahun 70an. Justru cikal bakal terowongan ini udah bisa di lacak sejak mereka pengen lepas dari cengkraman kekaisaran Tiongkok selatan, penjajahan Perancis dan perjuangan kemerdekaan. Tapi memang, terowongan ini baru dikerjakan lebih intensif dan besar-besaran pada masa perang gerilya melawan Perancis, hanya dengan alat seadanya, cikrak (atau sekop dari bambu) secara gotong royong. Hingga waktu perang sama Amrik, medan ini bener-bener 'dipake'.

2. Terowongan Chu Chi punya empat lapisan ke bawah
Pas awalnya denger tentang terowongan Chu Chi ini, gua ngebayanginnya kayak goa panjang buat ngumpet atau kabur atau sembunyi gitu kalau kumpeni mampir bawak granat. Atau paling gak kayak terowongan rel kereta api atau kereta tambang yang memanjang lurus gitu. Nyatanya gua salah. Gak cuman salah, tapi salah besar. Chu Chi tunnel ini lebih mirip labirinth. Ada jarak horizontal dan jarak vertikalnya. Mirip lubang ular yang super besar dan jauh. Gak kebayang mereka bisa bangunnya gimana. Setiap beberapa ratus meter ada rute keluar. Dan gak hanya sejalur atau selapis. Tapi berlapis-lapis. Berapa lapis? Ratusan. Hahah. Becanda. Kalau itu T*ng*. Kalau terowongan ini paling banyak 4 lapis. Di lapis kedua dan ketiga mereka buat bangsal atau ruangan yang cukup besar buat tentara, pengungsi dan lain lain. Jenius.

3. Terowongan Chu Chi hanya bisa ditembus dengan merangkak
Emang seru sih kalau denger-denger atau baca mengenai sejarah dan kondisi terowongan yang masih maknyus sampai hari ini. Lebih seru lagi apa coba? Yep, bener. Nyobain masuk ke dalam terowongan legendaris ini. Setelah mengerti dua fakta diatas, sudah cukup membuat saya super penasaran dan grogi di waktu yang bersamaan. Gimana coba kalau gua ilang di tengah-tengah jaringan labirin terus munculnya di tepian sungai Saigon hahhaha (kebanyakan ngayal nih gua). Nah, untuk masuk ke terowongan ini biasanya gak disaranin sendiri. Pas waktu itu aku nyoba beramai-ramai sama bule dari berbagai belahan dunia. Beugggh. Beneran aja, bisa sih jalan. Tapi ada dua pilihan: squat atau merangkak. Serunya bukan maen, tapi deg-degannya bukan maen. Gelap, adem dan seperti tanpa ujung. Modalnya iman, kalau somehow kita bakalan ketemu bunker atau pintu ke permukaan. Jelaslah pengalaman kayak gini gak cukup cuman sekali nyoba. Gua nyoba lagi buat masuk ke yang lebih dalam. Percaya deh pas kita tahu bisa masuk ke lapis kedua atau tiga, rasanya puas dan bangga banget. Suer.

4. Hanya penduduk setempat dan orang lokal yang tahu dimana pintu keluar dan masuk terowongan.
Seseru-serunya masuk terowongan Chi Chi, bro/sis mesti sadar kalau ini adalah ranah perang. Zaman dulu, akses dan deskripsi terowongan ini di jaga kerahasiaannya. Hanya mbah buyut, anak cucunya dan orang Vietcongnya lah yang mengerti seluk beluk dan rute terowongan ini. Yah, walaupun gua udah dibriefing puluhan menit tentang sistem pertahanan perang tunnel ini, tetep aja gak begitu ngeh mengenai rute pastinya. Tapi tenang bro/sis, sekarang sebagian kecil wilayah ini udah divermak jadi zona wisata yang artinya akses dan jaringan terowongan ini diberi penanda dan fasilitas yang buat kita yakin bisa masuk dan keluar dengan bener dan gak nyasar.
5. Terowongan Chu Chi sempat jadi klinik, bunker dan sekolah selama perang
Pertama kali gua baca ini sebelum kesana gua juga kaget. Masak sih? Nah itu dia, makin bikin gua bayangin kalau terowongan itu kayak cave gitu. Ternyata di bawah sono mereka buat ruang-ruang yang cukup besar buat muat ribuan orang dan mereka bisa beraktivitas darurat selama perang. Pasti tentara musuh pada bingung yak, kemana sih, orang-orang di daerah itu kok sepi amir.
6. Saking jeniusnya, Chuchi tunnel mirip seperti sistem kastil
Entah dapet ide dari mbah buyut yang mana, sistem tunnel ini emang super jenius. Mereka bisa buat terowongan ini bukan sekedar petak umpet sama kumpeni Eropa. Di banyak bunker dan ruang bukaannya, mereka bisa simpan persediaan senjata, ngumpul-ngumpul, ngerawat tentara yang luka, bahkan ada dapur umumnyo pulak. Di tunnel yang sama juga mereka punya akses bawah tanah yang nyambungin pusat kota sama medan perang. Ckckck. Gak bisa menahan decak kagum deh pokoknya buat kejeniusan macam itu.
7. Ada jalur terowongan ini yang tembus ke Sungai Saigon di pusat kota.
Seperti yang udah bocor di poin yang ke enam, mereka juga bikin akses-akses yang tiba-tiba ngejendul di pinggir sungai Saigon. Jalur inilah yang mereka pake buat suplai senjata sama mengurusi tentara yang terluka.
8. Musuh gak pernah sadar kalau ada terowongan itu sampai beberapa lama.
Para tentara negeri paman Sam sering kewalahan di medan perang ini. Mereka bener-bener frustasi dan bingung mau bilang apa. Ungkapan kekesalan mereka menggema sampe pada masanya adalah, "They are nowhere but they are everywhere." (terjemahan: mereka keliatannya gak ada, tapi seolah-olah ada dimana-mana). Kerugian fatal dialami oleh mereka secara mereka mesti menghadapi seribu satu jebakan maut ditambah serangan mendadak dari musuh yang gak bisa mereka lihat. Baru setelah sekian lamanya, mereka sadar kalau musuh mereka membuat banyak tempat ngumpet, dan banyak banget diantaranya ada di bawah tanah.
9. Pihak musuh sempat menggunakan bahan kimia untuk menghabisi riwayat terowongan ini.
Setelah mereka sadar mengenai sistem terowongan ini, mereka ada sedikit harapan untuk menguasai medan perang. Tapi gak segampang itu bro/sis. Mereka mesti menghadapi ribuan ranjau dan jebakan maut, musuh yang susah dilihat dan ketidakmengertian mereka tentang akses keluar, masuk tunnel. Setelah putar otak sangat keras dibantu sama ilmuan Jerman, mereka memutuskan buat ngeracunin tunnel. Tapi inipun gak berhasil. Gegara rumitnya sistem tunnel itu, gak ada bahan kimia yang nyampe ke bagian yang ada penghuninya. Ditambah lagi pihak Vietnam tahu gimana ngehandlenya. Faktor lainnya yang fatal itu, pihak musuh suka salah taruh obatnya. Yah, jadi gak ngefek deh.
10. Di sekitar permukaan terowongan, ratusan ribu perangkap mematikan di pasang.
Fakta inilah yang membuat terowongan ini awet dan susah dijangkau musuh. Secara banyak lawan yang bakalan udah terluka parah begitu mereka nyampe di depan pintu masuk terowongan (yang jumlahnya bukan cuman satu tapi banyak). Belum lagi, mereka juga harus menghadapi kebengisan para penjaga di sekitar pintu masuk terowongan. Beberapa puluh tahun yang lalu terutama pas berakhirnya perang Vietnam, sebagian besar lokasi ini udah disterilkan dari ranjau dan jebakan maut. Tapi, siapa tahu juga sih masih ada yang keselip alias ketinggalan, so lebih baik nguntilin sang pemandu wisata deh, biar aman. Kan gak lucu kalau maksa ngebolang sendiri terus (amit-amit) kena ranjau atau masuk perangkap. Jangan paranoia dulu yee, pastinya kalau di kawasan wisatanya udah terjamin cukup aman.

0 comments:

Post a Comment