Part 14-- Sebuah istana saksi sejarah kemanusiaan

Friday, January 2, 2015

Tempat spesial satu ini adalah Reunification Palace atau Istana Penyatuan Kembali (Vietnam Utara sama Selatan). Lagi-lagi bergaya Eropa dengan halaman hijau rimbun nan luas dibumbui aksen air muancyur (gak usah monyong-monyong bibirnya broo -air mancur) yang elegan menghiasi hektaran gedung sangat sangat sangat bersejarah ini. Pagar tinggi dijaga ketat oleh para petugas baju hijo bertopi Soviet lengkap. Artinya ini adalah bangunan aktif pemerintah. Ada juga banyak sign yang dalam bahasa Vietnam, aku juga gak ada clue alias ide. Tapi tebakanku paling mentok adalah... 'jangan parkir di sini' lol.

Ada loket tiket, berarti ini gak gratis. Haha. Sejauh ini tiga tempat yang kami kunjungi ialah percuma (bahasa Melayu) alias gratis atau no fee. Yang satu ini karena perlu maintaince yang cukup, maka kami perlu bayar tiket. Jangan cemas kawan, tiketnya gak ada apa2nya kok dibanding harga tiket masuk wisata Indonesia (nyindir-nyindir hehe)! Hanya dengan biaya 30ribu Dong, kamu bisa belajar banyak dan menikmati keindahan, panorama dan Filosofi keren dari sang perancang bangunan historis ini. Tiket centang, tinggal masuk abang... 

Begitu masuk, geliat untuk berfoto udah gak ketahan lagi. Satu demi satu baik personal maupun grup pengunjung mengambil gambar di depan gedung R.P. ini karena memang elok sangat. Termasuk Syamil lalu saya tak mau ketinggalan. Perlahan-lahan menyebrangi lapangan hijau menyejukkan mata, kami menaiki tangga pertama menuju lobi utama gedung. Sangat beruntung, gedung ini dipenuhi dengan panel informasi yang membantu pemirsa buat ngerti sejarah dan muasal gedung ini. Bahkan juga termasuk Filsafat sang Arsitek jenius Vietnam Ngô Viết Thụ yang memenangkan penghargaan para Arsitek di Roma. Pantesan nuansanya di seluruh ruangan begitu istimewa. Kamu pasti bisa merasakannya. Beliau ini mengangkat filosofi oriental atau ketimuran dalam membangun eks istana kepresidenan Vietnam Selatan (sebelum bersatu) lengkap dengan feng shui dan kanji mandarinnya. Yep. Vietnam juga sangat dipengaruhi budaya Tiongkok karena selama 1000 tahun atau lebih berada di bawah kekaisaran Tiongkok.

Ada banyak aspek sejarah yang dapat dikenang lewat bangunan yang pernah di bom saat perang sipil bergejolak tahun 60an di Vietnam. Di masa paling tragis di negeri ini, ketegangan antara Utara and Selatan diakhiri dengan sebuah Tank yang menerobos masuk lewat pagar depan istana ini yang menandakan kemenangan Utara dan lantas Vietnam dibawah komando komunis. Singkat cerita, karena desakan yang amat kuat dan dorongan nasionalisme yang membara dari rakyat, maka ditandatanganilah kesepakatan bersatunya Vietnam tahun 1975. Fiuhh, sejarah yang kompleks dan gak bisa dibahas dengan satu post saja brooo. Tapi gak papa, lumayan buat tambahan pengetahuan seputar ASEAN.

Move on, move on... setelah selesai menikmati setiap sudut ruangan istana itu, kami rehat sejenak buat menikmati pemandangan air mu-mu hm mancur dan pepohonan surgawi mengelilingi gedung ini. Bisa juga duduk-duduk di kafe belakang gedung untuk merasai terpaan angin dingin di siang hari Saigon yang spesial ini.
Laperrr nih, saatnya snack time di jalan Nguyen Hue... sekaligus banting stir ke Saigon Opera House yang karena cantiknya saya jadikan display picture BBM saya. Kayak apa ceritanya, cekidot part selanjutnya...

0 comments:

Post a Comment