Part 3-- Ho Chi Minh City gokil dari menit pertama

Monday, December 29, 2014

Abis joged joged dalam hati (jangan dibayangin ya), sebagai warga ASEAN yang baik kita akan masuk ke bagian klirens passport. Secara Indonesia salah satu negara Perbara ini, maka saya langsung berbaris khidmat menuju kaunter bertajuk "ASEAN citizen". Mantap juga yahh semangat regionalitas mereka menghadapi masyarakat ekonomi Asean (kode keras).

Pertama kali denger aksen Bahasa Inggris ala Vietnam dari petugas imigrasi gak kaget lah. Secara bro and sis mereka itu pake bahasa rumpun Sino-Tibetan yang banyak nada plus pitch di atas awan yang membuat mereka punya cara bicara khas. Alhasil, kalau English mereka macam itu musti dimaklumi. Pokoknya klw kita mau mengerti harus ada niat baik dan atensi yg fokus. Kalau gak dampaknya bisa sedang bahkan fatal: misalnya salah pesen menu, kesasar de el el. But, seneng akhirnya passpor diketok dan dapet 30 hari izin tinggal.

Nah, you guys pasti masih inget lah ya. Kalau ak belum ada duit Dong sepeserpun. Agak dag dig dug sih waktu cari ATM, ketemu gak ya? Karena ini cerita ala holywood pasti ketemulah somehow hahaha. Tarik duit. Jebreeet. Kaya mendadak. Hahahaa. Pasalnya, 1 rupiah kalau dicairin secara kasarnya jadi 2 Dong. So, yep. Bener. Duit kita jadi dua kali lipat besarnya. Beneran loh. Ini tidak pake jasa dukun, apalagi dukun beranak. Cukup ke Vietnam, duit kita jadi dua kali lipat. But gimana dengan harga-harga di sana?

Baca yahhh di chapter berikutnya....

0 comments:

Post a Comment